Eksis

Kalau kamu suatu saat kamu menulis buku atau novel, apakah yang kira kira menjadi tujuanmu? Hampir pasti adalah bukumu laris dan royaltimu berlimpah. Sekarang apa tujuanmu ketika kamu menulis status di Facebook atau twitter? Apakah kamu menulis agar kamu dibayar dengan menulis statusmu itu? Jawabannya hampir pasti tidak. Kamu menulisstatus karena kamu ingin dilihat, ingin marsis, ingin eksis. saat ini konon eksis sudah menjadi kebutuhan. Kita bangga ketika mengabarkan melalui beberapa kata di facebook atau twitter tentang warung makan yang enak, tentang peristiwa yang barusan kita temui di jalan, atau tentang kamu yang marah-marah karena kucing tetangga mencuri lauk makan malammu. Ini contoh kecil dari dua tujuan berbeda. Satutujuan untuk tujuan finansial, kamu ingin memperoleh hasil yang bisa diperoleh, uang, bahkan mungkin tak terlalu peduli apakah orang mengenalmu atau tidak,tau orang suka dengan karyamu atau tidak, yang penting adalah hasilnya.
Tujuan kedua adalah eksistensi. Kamu tak peduli apakah kamu dibayar untuk menulis (status fb), bahkan harus membayar pulsa, tapi kamu ingin dikenal di komunitas, di kalangan teman-temanmu sebagai yang pintar, aneh, lucu, atai citra apapun yang kamu mau, sadar atau tidak. dikenal disini tidak selalu ingin dikenal secara fisik, bisa jadi identitas yang kamu pakai adalah identitas rahasia dengan nama yang bahkan orang sekitarmu sendiri tidak tahu. Ada kepuasan tersendiri ketika kamu dikenal, statusmu dikomentari banyak orang, dipuji atau dimaki oleh orang yang bahkan tak pernah kita tahu sebelumnya. Ya, kita eksis disitu. Sedang yang pertama, tak peduli siapa yang membaca tulisanmu, temanmu atau musuhmu atau siapapun, dari Jogja, Magetan, Amerika, atau dari pelosok Mars, yang penting ketika membuka akun salah satu penyedia iklan kita akan selalu gembira karena dolar masih terus terisi.
Percayalah, aku pernah mengalami keduanya...
Ngawi, 1 Feb 2012

Comments

Popular posts from this blog

IHT Pemanfaatan Blog Untuk Pendidikan