Posts

Eksis

Kalau kamu suatu saat kamu menulis buku atau novel, apakah yang kira kira menjadi tujuanmu? Hampir pasti adalah bukumu laris dan royaltimu berlimpah. Sekarang apa tujuanmu ketika kamu menulis status di Facebook atau twitter? Apakah kamu menulis agar kamu dibayar dengan menulis statusmu itu? Jawabannya hampir pasti tidak. Kamu menulisstatus karena kamu ingin dilihat, ingin marsis, ingin eksis. saat ini konon eksis sudah menjadi kebutuhan. Kita bangga ketika mengabarkan melalui beberapa kata di facebook atau twitter tentang warung makan yang enak, tentang peristiwa yang barusan kita temui di jalan, atau tentang kamu yang marah-marah karena kucing tetangga mencuri lauk makan malammu. Ini contoh kecil dari dua tujuan berbeda. Satutujuan untuk tujuan finansial, kamu ingin memperoleh hasil yang bisa diperoleh, uang, bahkan mungkin tak terlalu peduli apakah orang mengenalmu atau tidak,tau orang suka dengan karyamu atau tidak, yang penting adalah hasilnya. Tujuan kedua adalah eksistensi. Kamu

Sukses dengan Menulis

Pertanyaan apakah dengan menjadi penulis dapat membuat kita sukses? Pertanyaan yang tak mudah dijawab. Pertanyaan yang tentu juga bergantung dari apa definisi sukses menurut kita. Yang paling gamblang tentu sukses yang dimaksud adalah sukses secara finansial. Sehingga pertanyaannya menjadi 'bisakah kita kaya dengan menjadi penulis?' Saya jawab, sangat bisa. Ada banyak penulis yang sangat sukses secara finansial dilihat dari jumlah penjualan bukunya saja bisa dikira-kira berapa besar royalti didapatkan penulisnya. Ambil contoh penulis Andrea Hirata yang novel Laskar Pelanginya konon telah menembus 1 juta eksemplar, diterjemahkan ke lebih dari 18 bahasa bahkan sampai diangkat di layar lebar. Atau sebut saja penulis kenamaan dunia, Paulo Celho, yang konon bukunya terjual sampai belasan juta eksemplar. Itu baru penulis buku. Jika bicara lebih luas lagi, penulis blog alias blogger, kita akan menemukan lebih banyak lagi mereka yang sukses juga. Darren Rowse, pemilik problogger.net, m

Aku Menulis Maka Aku Ada

Menulis adalah salah satu yang Aku sukai selain membaca. Meski butuh banyak effort dari membaca, menulis seperti sebuah keharusan setelah membaca. Ibarat gelas yang suatu saat penuh air dan hampir tumpah maka ia perlu wadah lagi untuk menjaga agar air tidak terbuang. Menulis tidak memerlukan banyak biaya, praktis hanya dengan selembar kertas dan sebuah pensil saja kita dapat melakukannya. Tak perlu modal lain selain ide dan kreatifitas. Anak kampung seperti saya dengan dukungan finansial yang tidak berlimpah tentu akan kesulitan jika bermimpi menjadi pilot atau dokter atau profesi keren lain. Tapi untuk menjadi penulis bisa dengan modal dengkul dan otak. Jadi kalau kalian dari keluarga miskin, tak mampu sekolah atau kuliah, tapi berotak encer, pekerja keras, punya semangat pantang menyerah dan hati yang selebar samudra, penulis adalah profesimu. Semudah itukah? atau pertanyaan lainnya, apakah aku bisa jadi kaya dari profesi menjadi penulis? Aku akan jelaskan kemudian. Sementara camkan

Pencari

Image
Kita sepanjang hidup barangkali adalah pencari yang tak pernah henti menemukan apa yang dicari. Apalagi ketika yang dicari adalah kehidupan duniawi, satu dua suap makanan tak akan mengenyangkan perut. Bahkan jutaan suap makanan barangkali tak akan memuaskan nafsu kita. Ketika orang miskin membayangkan betapa enaknya menjadi kaya, ketika suatu saat dia kaya sekalipun bahkan mungkin akan merasa bahwa kesenangan dan kebahagiaannya tidak seperti yang dikira. Di lain pihak mereka yang telah menemukan kedamaian mungkin tak akan begitu risau. Orang boleh mengejar dunia sampai kemana saja, dengan cara apa saja. Tapi mereka yang telah sedikit mencecap kedamaian itu mungkin sudah tak peduli. Ya, kakek nenek kita dulu, atau bapak-ibu kita di kampung tak lagi risau apakah internet bakal diblokir, siapakah presiden terpilih atau nilai dolar yang tak stabil. Mereka menyelami irama rutinitas yang sudah mendarah daging, di antara sawah, masjid, diantara musim kemarau dan hujan, di antara padi mengun

Menempelkan Geogebra Di Blogspot

Image
Hasil dari Geogebra yang kita buat dapat ditempel secara dinamis di blog yang mendukung applet. Kita cukup menempelkan (copy-paste ke blog) kode applet yang diperoleh dari file HTML hasil Export dari Geogebra.Koder yang diambil diawali dengan [applet] diakhiri [/applet] Untuk blog yang tak mendukung kode applet/javascript kita dapat meng-export file hasil dari Geogebra ke dalam bentuk gambar PNG. Gambar ini dapat diupload ke blog seperti mengupload gambar/foto biasa. Karena bentuknya gambar statis maka konsekuensinya gambar tersebut tak dapat diutak-atik lagi alias tidak interaktif. Berikut ini contoh lembar kerja Geogebra yang ditempel di blog: Sorry, the GeoGebra Applet could not be started. Please make sure that Java 1.4.2 (or later) is installed and active in your browser ( Click here to install Java now ) Sedang lembar kerja yang diekspor ke file PNG tampilannya adalah sbb:

Ribuan eBook Akan Digratiskan

Image
Kabar baik para pecinta buku. Perpustakaan Inggris berjanji akan menggratiskan 65.000 e-book koleksinya. Buku-buku ini ditulis oleh para penulis abad ke-19 yang masa hak ciptanya sudah habis, seperti Charles Dickens dan Jane Austen. Dengan bantuan Microsoft buku ini akan tersedia untuk pengguna Kindle. Digratiskannya buku fiksi abad ke-19 melalui ebook reader Kindle akan mengantarkan banyak pembaca baru di seluruh dunia ke harta literatur yang tak ternilai. Mudah-mudahan ebook gratis ini juga akan dapat kita nikmati. Baca selengkapnya

Calvin and Hobbes: Matematika=Agama?

Image
Kartun sindiran menarik: Calvin and Hobbes: Matematika=Agama? Read more: Calvin and Hobbes: Matematika=Agama?